Hal yang paling menyakitkan adalah ketika kamu begitu merindu, namun menyadari jika keadaan tak lagi seperti dulu.
Jangankan untuk kembali bersatu, hanya sekadar bertemu saja belum tentu.
Yang kamu tahu hanyalah,
Kamu merindukan dirinya.
Merindukan saat ia pertama kali malu-malu berkenalan denganmu.
Merindukan tatapannya yang menggebu saat kali kedua bertemu denganmu.
Merindukan tawamu sendiri yang dapat hadir begitu mudahnya saat bersama dia.
Kamu sadar, tak baik hidup dalam bayang kenangan.
Namun, kamu bisa apa?
Kamu belum ingin melupakan.
Tak akan pernah melupakan.
Karena sejatinya, hingga sekarang, hanya ia yang mampu menghancurkan karang dan bersemayam selamanya dalam khayal..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar