Kali ini saya mau sharing tentang judul diatas.
Sebelumnya saya minta maaf dulu buat para pembaca jika tulisan saya kurang dimengerti. Maklum saya masi belajar merangkai kata-kata menjadi kalimat yang benar.
Menurut pengalaman pribadi saya baik laki-laki maupun perempuan cenderung lebih mengingat hal buruk seseorang dari pada kebaikannya.
Saya termasuk dalam salah satu kategori tersebut. Dengan begitu mudahnya melabel seseorang dengan kata 'Baik' ataupun 'Buruk'.
Pantaskah demikian?
Jawabannya adalah tidak pantas.
Mengapa demikian?
Hakikatnya setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, punya alasan tersendiri mengapa bersikap demikian. Dan tentunya jika dijabarkan tentu akan panjang ceritanya.
Saya ambil dari pengalaman pribadi saya aja deh ya.
Suatu hari saya berkenalan dengan orang yang saya yakini adalah orang yang baik, jujur dan terhormat. Lantas benar kah nyatanya demikian? Nyatanya seiring perjalanan waktu orang yang sebelumnya telah saya beri label 'Baik' ini malah bersikap sebaliknya, bersikap jahat, arogan dan menghancurkan kepercayaan saya.
Lalu apa yang saya dapatkan setelah orang yang saya yakini baik ini bersikap sebaliknya?
KEKECEWAAN.
Dan suatu hari saya pun dihadapkan kepada seseorang yang saya yakini adalah orang yang 'Buruk' terutama masalalunya. Ketika ia meminta izin untuk hadir dalam kehidupan saya, saya dengan tegas menolak orang tersebut karena merasa dia buruk dan seolah-olah saya tidak pantas berhubungan dengan orang tersebut. Saya berpikir orang baik layak hanya untuk orang baik.
Orang tersebutpun meminta maaf dengan saya. Sambil menceritakan masalalunya yang penuh lembah hitam. Dan memberitahu saya bahwasannya dia telah bertobat dan kembali pada jalan yang benar.
Tapi nyatanya saya tetap bersikap tak peduli dan menutup diri dari orang tersebut.
Dan anda tahu para pembaca. Dialah orang yang saya beri label "Buruk" yang malah membatu saya dalam keadaan tersulit. Disaat semua orang menjauhi saya dialah yang datang merangkul saya dan berkata "Tenang aku ada disampingmu". Disaat semua orang mencemooh saya dialah yang memuji saya "Kau begitu sempurna dan istimewa".
Apa yang saya rasakan?
MALU DAN PENYESALAN
Dari pengalaman pribadi saya juga membuka hati saya lebar-lebar. Bahwasannya jangan pernah melabel seseorang baik ataupun buruk. Jangan terlalu memberi harapan ataupun menutup hati. Karena setiap orang layak dan pantas dianugerahi oleh yang namanya kepercayaan. Sampai orang itu sendiri yang merusaknya.
Jangan pernah anda menganggap diri begitu tinggi sehingga ada seseorang yang tak layak hadir dalam hidupmu. Derajat manusia hanya Tuhan lah yang menentukan. Bukan kita.
Dan jika ada orang yang telah bertobat dari hal yang buruk. Seharusnya kita bisa merangkul dia, membimbing dia, memberikan support. Bukan malah memandang sebelah mata kemudian berlalu pergi.
Ingat orang yang mempunyai masalalu buruk dan bertobat kembali ke jalan yang benar jauh lebih baik dari pada orang yang tak pernah berbuat buruk dan merasa diri terlalu tinggi sehingga tanpa sadar dia telah menyakiti sesama.
Saya pernah membaca hadist bagaimana hukumannya untuk orang yang menghina oranglain. Dan dari yang saya baca. Orang yang menghina oranglain tidak akan mati sebelum berbuat dosa yang sama seperti orang yang telah dihinanya.
Saya yakini benar adanya pernyataan tersebut. Karena saya telah merasakan karma atas apa yang saya lakukan.
Saya pernah dalam hati menghina seseorang yang saya anggap buruk. Padahal dia tidak pun menyentuh hidup saya. Tidak sedikitpun merugikan saya. Lantas seiring perjalanan waktu. Dan Takdirpun berjalan sesuai kehendak Sang sutradara. Hal yang tidak mungkin saya lakukan akhirnya saya lakukan. Saya melakukan dosa yang saya seperti orang yang pernah saya hina didalam hati.
Saya menulis pengalaman saya agar tidak ada orang yang terkena karma seperti saya. Dan orang-orang yang bertobat dapat mendapatkan tempat dan kepercayaan dihati kita semua.
Whahhahaha.. kox jadi curhat ya?
Ya sudahlah.
Intinya saya hanya mengingatkan kepada semua. Jangan pernah menjudge seseorang baik ataupun buruk. Karena semua manusia itu sama. Tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah. Derajat manusia hanya Allah swt yang tau. Jadi tetap miliki prasangka positif, dan tidak menutup diri pada siapapun. Ambil hikmahnya buat buruknya.
Saya Miera Latte cabut!! BYE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar